KICAU
BURUNG : Meskipun dikenal dengan suaranya yang nyaring dan bervariasi, namun cendet seringkali menunjukkan perilaku yang membuat resah pemiliknya, terutama jika burung tersebut masih berumur muda atau bakalan. Untuk itu, kita mengajak anda untuk mengulik lebih banyak mengenai masalah burung cendet dan bagaimana mengatasinya.
Kepala besar, bulu ekor ramping serta bentuk paruh yang berkait membuat penampilan cendet menjadi tampak lebih garang dibandingkan burung peliharaan jenis lainnya. Kondisi tersebut tentu sesuai dengan julukannya sebagai burug predator. Di alam liar, spesies ini memang dikenal sebagai karnivora.
Berbeda jauh dengan penampilannya di alam, banyak cendet peliharaan yang justru rentan alami beragam masalah yang bisa mengganggu penampilannya. Umumnya, hal tersebut dipengaruhi oleh pola perawatan, kondisi dan umur dari burung itu sendiri. Berikut rangkuman permasalahan cendet dan solusi bagaimana mengatasinya.
1. Cendet sering mengembangkan bulunya
Biasanya, burung yang sering mengembangkan bulu-bulunya itu adalah burung yang berada dalam kondisi kurang fit, sakit atau karena suhu dingin. Hal yang sama juga terjadi pada cendet yang sering mengembangkan bulunya. Kurangnya asupan nutrisi terutama dari pakan tambahan (EF) menjadi salah satu faktor yang memicu hal tersebut. Solusinya terapi pakai Cimbio atau Pattani
Selain faktor tersebut, cendet yang sering dimanja atau digoda tangan pun akan cenderung memiliki perilaku tersebut. Namun umumnya, dilakukan dengan sikap burung yang terus memperhatikan tuannya di dasar sangkarnya. Sedangkan faktor lain yang bisa memicu perilaku tersebut adalah over birahi. Solusinya terapi pakai Super Breeding
Caranya adalah dengan memberikan pakan tambahan yang cukup atau mengakalinya dengan mencampurkan sedikit voer lele / voer ayam yang tinggi kandungan proteinnya ke dalam pakan voernya. Sedangkan dari perawatannya adalah dengan cara rutin mengerodong sangkarnya pada malam harinya, terutama agar burung mendapatkan waktu istirahat yang cukup serta sesekali diberikan terapi mandi malam.
2. Cendet sering salto
Salto adalah salah satu perilaku yang paling sering ditemui pada burung cendet. Perilaku buruk ini sering membuat resah pemiliknya lantaran burung yang jadi berkurang penampilannya. Umumnya salto terjadi akibat faktor kebiasaan ( pola perawatan ketika burung pertama kali dirawat ) atau bisa juga akibat kondisi over birahi. Solusinya terapi pakai Super Breeding
Salto atau jungkir-bali di tenggeran, adalah satu perilaku umum yang sering ditemui pada burung cendet. Perilaku buruk tersebut terkadang membuat galau pemiliknya lantaran burung yang jadi berkurang penampilannya.
Salto terjadi akibat faktor kebiasaan terutama dari pola perawaan semenjak burung pertama kali dipelihara, atau bisa juga akibat kondisi over birahi. Salto bukanlah penyakit, sehingga tidak ada obat yang ampuh untuk mengatasi atau menyembuhkannya. Terapi dan pengobatan yang ada kebanyakan saat ini hanya bersifat mengurangi atau meminimalisir dampaknya saja. Namun begitu, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh maka besar sekali kemungkinan burung akan kembali normal dan melupakan saltonya itu.
Mengurangi kebiasaan saltonya bisa dilakukan dengan cara:
- Rutin memandikan pada malam hari.
- Memberikan penghalang seperti tali / karet gelang pada bagian atas sangkarnya.
- Menempatkan beberapa tenggeran dengan posisi saling silang.
- Menempatkan burung tersebut dalam kandang yang berukuran besar ( kandang aviary ) selama beberapa hari sampai perilaku saltonya berkurang.
- Mengurangi pakan tambahannya namun burung rutin diberikan multimineral Chang Vit atau Super Kicau.
- Untuk kasus salto terparah, bisa diberikan obat khusus syaraf yang banyak dijual di toko-toko perlengkapan burung peliharaan.
3. Cendet sering cabut bulu
Selain salto, mencabuti bulu atau ciak bulu adalah perilaku umum lain yang kerap ditemui pada burung cendet. Biasanya hal ini terjadi bisa sangat sering dan membuat bulu-bulu di tubuhnya terutama ekor retan alami kerusakan.
Cabut bulu bisa terjadi akibat beberapa faktor, di antaranya adalah kondisi bulu yang terlalu kering, adanya infeksi tungau bulu, burung yang stres atau ngedrop dan burung yang kekurangan mineral. Caranya terapi pakai Super Steril-A, Super Kicau, Chang Vit
Solusi mengatasi masalah burung yang selalu cabut bulu antara lain:
- Memandikan burung dengan sesering mungkin.
- Mengurangi atau menghentikan penjemuran selama masa penyembuhannya.
- Menggunakan obat-obatan yang khusus dibuat untuk mengatasi masalah tungau bulu, dalam kasus ini anda bisa menggunakan Super Steril-A yang sudah terbukti kehandalannya.
- Menempatkan burung di tempat yang tenang, terutama jika kondisi tersebut terjadi akibat burung yang stres atau ngedrop akibat kalah mental. Terapi pakai Super Kicau
- Memberikan tambahan multivitamin dan multimineral seperti Chang Vit dan Super Kicau untuk mengatasi masalah cabut bulunya itu.
- Jika kondisi terlalu parah untuk diatasi, anda bisa memberikan efek jera dengan mengoleskan bahan-bahan yang tidak disukai cendet pada ekornya, misalnya mengoleskan perasan air kunyit atau bahan lainnya yang menjamin burung enggan melakukan tindakan buruknya itu.
3. Cendet sering ngeleper atau getar-getarkan sayap
Ngeleper atau menggetar-getarkan sayapnya dan terkadang disertai dengan suara' ngak-ngek-ngok' adalah perilaku yang sangat umum dijumpai pada burung cendet yang masih trotolan atau masih muda. Perilaku tersebut umumnya terjadi akibat burung yang merasa belum terpenuhi kecukupan pakan atau gizinya. Terapi pakai Chang Vit
Untuk mengatasi masalah tersebut, burung diberikan pakan tambahan secukupnya atau lebih banyak dari biasanya. Selain itu pemberian mandi dan jemur secara teratur bisa membantu mengurangi perilaku tersebut.
Perilaku ngeleper jarang terjadi setelah burung berumur dewasa atau mapan, karena itu sewaktu mereka masih berumur muda itulah pemberian pakan tambahannya harus diberikan dalam jumlah yang banyak untuk mendukung perkembangannya dan juga membantu meningkatkan kecerdasan burung setelah dewasa.
Selain dari keempat faktor yang membuat burung cendet menunjukkan perilaku yang membuat resah pemiliknya itu, terdapat juga beberapa faktor lain yang muncul akibat sifat alami atau karakter si burung, yaitu :
A. Cendet yang galak
Cendet yang galak atau selalu mengigit ketika pemiliknya berusaha mengganti pakan atau air minumnya biasanya terjadi akibat beberapa faktor, misalnya burung yang memasuki masa kawin / sedang naik birahinya, rawatan yang kurang maksimal terutama jarang dimandikan dan dijemur, kekurangan nutrisi dan sudah menjadi karakter bawaan si burung.
Untuk mengatasinya, silakan buka lagi tulisan berikut ini:
- Cara mengatasi cendet yang super galak
B. Cendet yang terlalu giras
Cendet giras umumnya terjadi karena burung tersebut didapati dalam kondisi masih bakalan atau muda / dewasa hutan. Burung masih memiliki sifat alami yaitu takut akan predator dan menganggap manusia sebagai musuh utamanya.
Untuk mengurangi sifat girasnya itu, maka burung harus terlebih dahulu dilatih penjinakkan agar bisa lebih beradaptasi dengan manusia dan lingkungan sekitarnya.
C. Cendet jarang bunyi
Burung yang jarang bunyi umumnya disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi pemicunya, antara lain:
- Burung yang baru datang / baru dibeli.
- Stres atau ngedrop akibat kalah mental atau diserang hewan lain. Terapi pakai Moncer 1
- Sakit atau kurang kondisi. Terapi pakai Super N
- Ketakutan.
- Burung yang sedang atau mau mabung. Terapi pakai Super Ngurak
Untuk mengatasinya anda bisa mencermati terlebih dahulu apa yang menjadi faktor penyebabnya, setelah itu baru melakukan tindakan perawatannya.
Sedangkan untuk model perawatan standar untuk mengatasi cendet yang jarang bunyi adalah:
- Menggantung burung di tempat yang tenang.
- Memberikan pakan tambahan yang bervariasi atau full EF. Terapi pakai Super Kicau
- Melakukan pemasteran. Terapi pakai Master SP
- Memberikan pengembunan.
- Membangkitkan mentalnya dengan memberikan unthulan. Terapi pakai Moncer 1
Demikianlah tulisan mengulik permasalahan burung cendet dan solusi bagaimana mengatasinya.
Post A Comment:
0 comments: