KICAU BURUNG :  Bagian terpenting dalam perawatan burung ocehan, khususnya anis kembang, adalah mampu mengenali kondisinya secara baik. Hal ini meliputi pengenalan karakter, pengamatan kondisi fisik dan mental, serta memahami perubahan perilaku sesuai dengan tingkat birahi burung tersebut. Tips berikut ini mengulas bagaimana memahami kondisi birahi pada burung anis kembang.



 Memahami kondisi birahi burung anis kembang
Memahami kondisi birahi pada burung anis kembang.
Salah satu faktor yang mendukung penampilan burung anis kembang di rumah maupun di lapangan adalah kondisi birahinya. Anis kembang yang memiliki kondisi birah stabil tentu mampu tampil maksimal ketimbang burung yang kurang birahi atau justru terlalu birahi (over birahi).

Faktor birahi tersebut umumnya berkaitan dengan perawatan hariannya, terutama pemberian pakan tambahan / extra fooding (EF). Karena itu, penting bagi AK mania untuk memahami kondisi birahi momongannya, sehingga bisa memberikan perawatan yang tepat.



Berikut ini tips memahami kondisi birahi pada anis kembang, yang sebagian besar materinya dikutip berdasarkan pengalaman Om Fendy Krisdiyono yang namanya sudah kondang di kalangan AK mania.

Maaf menyela: Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Memahami kondisi anis kembang yang kurang birahi

Ada beberapa penyebab anis kembang kurang birahi, antara lain umurnya masih muda / bakalan, perawatan yang kurang tepat (khususnya masalah EF), dan sebagainya. Ciri-ciri anis kembang yang kurang birahi antara lain:
Bulu-bulunya kerap mengembang, sehingga tubuhnya terlihat seperti gemuk / membulat.
Tubuhnya terlihat sering bergetar.
Kotorannya cenderung berbentuk pasta, dengan ukuran lumayan besar.
Burung menjadi jarang berbunyi. Jika didekati akan berubah manja, sambil menggetarkan kedua sayapnya.
Jika dipertemukan dengan burung betina, anis kembang jantan hanya diam saja, atau mau ngidang sebentar setelah itu kembali membulatkan badannya. Dalam kasus lain, ada juga burung yang cenderung menyerang betinanya.
Ketika dilombakan, anis kembang yang kurang birahi cenderung diam, tidak mau berbunyi. Kalau pun bunyi, hanya sesekali mengeluarkan suara ngeplongnya. Tetapi sebagian besar waktu hanya dilewati dengan berdiam diri saja.
Memahami kondisi anis kembang dengan birahi tinggi

Istilah birahi tinggi digunakan untuk menyebutkan kondisi anis kembang yang mengalami birahi tinggi, tetapi masih berada dalam ambang batas aman, alias belum mencapai over birahi. Pada kondisi ini, anis kembang akan cenderung berperilaku sebagai berikut:

Ketika ditrek dengan anis kembang jantan lainnya, burung terlihat gelisah, misalnya naik-turun tangkringan atau berputar-putar di dalam sangkar. Ada juga burung yang berusaha mengejar-ngejar lawannya.
Ketika dicas dengan AK betina, burung langsung ngerol. Tetapi begitu dipisahkan, burung tersebut cenderung mengejar-ngejar betinanya. Selain itu, ada juga burung yang berperilaku gelisah dan mendesis.
Ketika dipertemukan dengan lawan mainnya, AK tersebut langsung start. Namun beberapa waktu kemudian, perilakunya berubah menjadi nakal dan tidak mau meneruskan suara kicauannya / ngerol.
Dalam kasus lain, sering ditemukan AK yang dipertemukan dengan lawan mainnya langsung start dan dilanjut dengan ngerol di dasar sangkar.
Burung cenderung ngerol, namun suaranya tidak maksimal seperti biasanya.
Ketika bertemu dengan lawan mainnya, biasanya burung lebih banyak diam, banyak ulah / nakal, dan jarang bunyi. Tetapi setelah lomba, burung langsung ngerol dengan suara kencang, bahkan selama dalam perjalanan pulang.
Memahami kondisi anis kembang yang over birahi

Kondisi over birahi (OB) ditujukan pada burung yang mengalami birahi tinggi, melebihi ambang batas aman. Kondisi OB umumnya disebabkan oleh penjemuran terlalu lama, pemberian EF secara berlebihan, dan terlalu sering melihat atau mendengar suara kicauan burung lain di dekatnya.



Ciri-ciri anis kembang yang mengalami OB antara lain:

Ketika berada di rumah, burung yang semula rajin ngerol dengan suaranya yang lantang, mendadak jadi jarang mengeluarkan suara tersebut, dan cenderung terlihat ngidang-ngidang saja, sambil mengigit pakannya / EF. Dalam kasus lain, ada juga burung yang menggigit cepuk pakan maupun jeruji sangkarnya.
Perilaku burung cenderung berubah galak, apalagi ketika merasa lapar.
Saat dilombakan, AK cenderung ngerol dengan volume pelan dan paruh yang tidak terbuka lebar. Terkadang disertai anggukan kepala, diikuti dengan perilaku nakal selama lomba berlangsung.
Ketika dipertemukan dengan AK jantan lainnya, burung cenderung berperilaku galak, atau terlilhat mengejar-ngejar burung lainnya.
Ketika dipertemukan dengan AK betina, burung langsung ngidang dengan bulu ekor dinaikkan dan bulu sayap diturunkan, sambil melompat atau berputar di dalam sangkar.
Memahami kondisi anis kembang yang sedang tidak kondisi

Selain faktor kurang birahi dan terlalu birahi, ada juga anis kembang yang berada dalam kondisi tidak siap, kendati birahinya sudah cukup. Hal ini umumnya dipengaruhi oleh faktor perawatan dan kurang tercukupinya kebutuhan nutrisi sehari-hari yang membuatnya kurang stamina.

Selain itu, infeksi kutu dan masalah bulu seperti macet mabung serta pertumbuhan bulu yang tak tuntas juga dapat menyebabkan burung tidak kondisi. Ciri-ciri anis kembang yang tidak kondisi antara lain:

Burung terlihat rajin berkicau dengan suara ngerolnya, tapi ketika dibawa ke lapangan lebih banyak ngetem / jeda, dan sering terlihat loncat-loncat sebelum berganti lagu lainnya.
Ketika dilombakan, ada burung yang langsung ngerol sambil membuka paruh lebar-lebar, tapi sering disertai dengan perilaku melompat-lompat. Dalam banyak kasus, burung tersebut cenderung bersuara ngerol dengan terputus-putus.
Demikian beberapa tips memahami kondisi birahi pada burung anis kembang. Dengan pemahaman  ini, AK mania bisa memberikan penanganan yang tepat dan segara pada momongannya.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: