KICAU BURUNG : Usahakan membeli burung hasil penangkaran, sekiranya sudah banyak breeder di sekitar wilayah Anda bermukim. Anis kembang merupakan salah satu jenis burung kicauan yang banyak diternak, sebagaimana murai batu, kacer, cucakrowo, lovebird, kenari, dan aneka jenis finch. Jadi, membeli burung anis kembang bakalan harus menjadi opsi terakhir, kalau memang sulit mencari produk ring. Apalagi perawatannya agar rajin bunyi juga tidak mudah lho…



Lihat di sini: Panduan awal ternak burung lovebird dan perawatannya...

Pasar burung
Masih banyak kicaumania yang membeli anis kembang bakalan tangkapan hutan di pasar burung | foto: kontan.co.id
Akhir-akhir ini, di berbagai pasar burung, permintaan anis kembang bakalan hasil tangkapan hutan makin tinggi. Hal tersebut tidak lepas dari sulitnya mendapatkan anis kembang trotolan.



Sebenarnya banyak penangkar anis kembang di Indonesia, bahkan mereka membentuk grup di facebook. Produk penangkaran lebih mudah dalam perawatan, lebih jinaj, serta lebih cepat rajin bunyi karena sejak awal sudah menjalani proses pemasteran.

Maaf menyela: Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Kalau Anda membeli anis kembang bakalan hasil tangkapan hutan, diperlukan perawatan khusus agar burung mau rajin berbunyi. Belum lagi proses penjinakannya, yang menjadi kunci awal keberhasilan Anda dalam perawatan burung hasil tangkapan hutan.

Berikut ini tips perawatan khusus yang bisa diterapkan pada anis kembang bakalan agar lebih cepat jinak dan rajin berbunyi.

Tahap awal: menjinakkan burung

Tahap awal yang mest dilakukan usai membeli anis kembang bakalan dari pasar burung adalah melatihnya untuk beradaptasi dengan lingkungan dan sangkar barunya.

Jika Anda ingin menggunakan sangkar bekas pakai burung lain, usahakan sudah dicuci bersih. Beberapa jenis burung enggan menempati sangkar bekas burung lain, terutama jika bulu, bau, dan kotorannya masih dijumpai dalam sangkar tersebut.

Jadi, sebelum digunakan burung baru, sangkar wajin dicuci bersih dengan air bersih, bahkan dianjurkan disemprot menggunakan desinfektan khusus burung.

Selama tiga hari pertama, burung sebaiknya dikerodong dan disimpan dalam ruangan yang tenang. Hal itu untuk mengkondisikan agar burung bisa mengeksplorasi dan beradaptasi dengan sangkarnya, termasuk mengetahui tempat makan dan wadah minum.

Setelah itu kerodong dibuka dan burung boleh digantang pada tempat di mana Anda biasa menggantang burung. Selama itu pula, Anda bisa melatih burung agar menjadi jinak, dengan berbagai macam cara yang pernah diulas di sini.

Tiga alternatif untuk burung yang susah jinak
Merawat burung bakalan: Jinak dulu? Bunyi dulu?
Metode penjinakan burung ala David de Souza
Melatih agar mau berkicau

Satu hal yang paling membutuhkan kesabaran adalah menunggu anis kembang bakalan mau berbunyi. Di sinilah sebenarnya salah satu “kerugian” jika Anda membeli burung hasil tangkapan hutan. Untuk itu, kita harus benar-benar telaten dan konsisten dalam perawatan hariannya.

Perawatan harian untuk anis kembang bakalan bisa dimulai dari pemberian pakan harian yang cukup, terutama pakan tambahan atau extra fooding (EF).
Sebaiknya Anda membatasi pemberian voer pada anis kembang, karena burung bisa mendapatkan nutrisi, protein, dan energinya dari pakan serangga dan buah-buahan yang diberikan setiap hari. Dengan kondisi demikian, burung akan lebih cepat dan mudah berbunyi.

Pakan untuk anis kembang bakalan
Pakan tambahan bervariasi untuk burung anis kembang bakalan setiap harinya.
Selain pakan harian dengan EF yang lebih bervariasi, perawatan lain yang tidak bisa ditinggalkan adalah mandi. Anis kembang, sebagaimana anis merah, merupakan burung pesolek yang sangat menyukai mandi. Jika kita bisa memberikan mandi yang tepat, burung pun cenderung lebih mudah berkicau.



Pada anis kembang bakalan, Anda bisa memberikan mandi malam rutin selama beberapa kali dalam satu minggu. Mandi malam juga berfungsi menurunkan kondisi stres, terutama pada anis kembang bakalan yang masih liar.

Berikan mandi malam dengan frekuensi 2 – 3 kali seminggu, dengan waktu yang disesuaikan (antara pukul 19.00 – 20.30).  Bagian terpenting, setelah dimandikan, burung dianginlan (menunggu bulu–bulu kering) dan diberikan EF berupa 2 ekor cacing tanah atau kroto (1 sendok teh).

Hal lain yang bisa membantu mempercepat proses bunyi pada AK bakalan adalah pengembunan. Hal ini bisa dilakukan di teras atau di bawah pohon rindang saat subuh, atau sebelum matahari terbit. Pastikan suasana cukup terang oleh lampu, karena ada beberapa burung yang akan grabagan / liar begitu melihat suasana sekelilingnya gelap gulita.

Pada waktu pengembunan, burung bisa diberikan cacing tanah sebanyak 1 ekor, dan kroto sebanyak 1 sendok teh. Biarkan burung merasakan suasana pagi ketika matahari mulai terbit.

Setelah waktu-waktu tersebut, selanjutnya burung bisa menjalani perawatan harian seperti biasanya, yaitu pemberian jangkrik, ulat hongkong, pemasteran, atau mandi dan jemur.

Kunci utama anis kembang berbunyi
Pakan tepat, mandi malam dan pagi, dan pengembunan bisa mempecepat AK bakalan rajin berbunyi.
Anis kembang bakalan sebaiknya digantang / ditempatkan pada tempat yang tidak terlalu panas, bahkan kalau memungkinkan agak lembab. Hal ini untuk merangsang burung agar cepat berbunyi.

Penggemar AK biasanya menempatkan burung pada siang hingga sore harinya di tempat yang berdekatan dengan kamar mandi, atau di bawah pohon rindang, untuk memperoleh lokasi yang agak lembab.

Jika anis kembang bakalan dipastikan berjenis kelamin jantan, maka perawatan-perawatan di atas segera memberikan hasil yang nyata. Burung bakalan akan mengeluarkan suara kicauannya yang kencang, meski untuk menuju proses ngeroll masih membutuhkan waktu lebih lama lagi dibandingkan  jika Anda membeli anis kembang hasil penangkaran.

tapi utamakan burung hasil penangkaran!
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: