KICAU
BURUNG : Jalak suren kalimantan ( Gracupica contra floweri ) memang tidak seperti burung jalak suren jawa. Burung ini cenderung berkicau dengan suara aslinya, di mana sebagian kicaumania sering menjadikan suara asli tersebut untuk memaster burung kicauan di rumah. Adapun jalak suren jawa lebih dominan dengan suara-suara isian / masterannya. Karena itu, Anda bisa merawat jalak suren kalimantan sebagai burung master, meski diperlukan upaya penjinakan terlebih dulu mengingat sifat dan karakternya yang liar / giras.
Mengapa jalak suren kalimantan lebih liar daripada jalak suren jawa? Jawaban paling rasional adalah sebagian besar jalak suren jawa yang ada di pasaran merupakan burung hasil penangkaran. Boleh dikatakan, breeding jalak suren jawa sudah mencapai kondisi ideal, sehingga para penggemarnya jarang mendapatkan burung ini dari tangkapan hutan.
Tetapi tidak demikian dengan jalak suren kalimantan. Sejauh ini, burung yang beredar di pasaran didominasi hasil tangkapan hutan. Tidak heran jika karakternya lebih giras.
Karakteristik jalak suren kalimantan
Sekilas, penampilan jalak suren kalimantan mirip dengan jalak suren jawa. Perbedaan utama terletak di bagian atas kepalanya, karena terdapat bulu–bulu berwarna putih denfan corak garis putih yang sangat rapat dengan pangkal hingga bagian tengah paruhnya yang berwarna oranye kemerahan.
Jalak suren kalimantan memiliki bulu putih di atas kepalanya.
Selebihnya, warna bulu di bagian tubuh lainnya sama. Nah, di sinilah beberapa oknum pedagang nakal kerap mengibuli calon pembeli. Karena harga jalak suren jawa lebih mahal, mereka menyemir bagian atas kepala jalak suren kalimantan sehingga menjadi hitam, sama seperti jalak suren jawa.
Namun ada satu hal yang tidak bisa dilakukan oknum pedagang nakal tersebut. Kedua ras jalak suren ini punya perbedaan warna pada pangkal paruhnya, dan ini bisa menjadi tengara bagi calon pembeli agar tak tertipu ulah mereka. Pangkal paruh jalak suren kalimantan berwarna oranye kemerahan, sedangkan jalak suren jawa putih gading.
Minimnya jumlah penangkar jalak suren kalimantan menyebabkan stok di pasaran lebih didominasi burung hasil tangkapan alam. Karena itu, pemilik burung harus menjinakkannya terlebih dulu. Padahal tidak mudah untuk membuat burung ini jinak.
Pakan yang diberikan tidak jauh berbeda dari pakan jalak suren jawa maupun jenis jalak lainnya seperti jalak putih, jalak kerbau, jalak nias, dan sebagainya. Burung dari keluarga jalak-jalakan merupakan pemakan segala (omnivora), mulai dari buah-buahan, serangga, ikan kecil, katak, bahkan kadal.
Suara asli jalak suren kalimantan yang ngerol membuatnya lebih istimewa daripada jalak suren jawa yang lebih didominasi suara isian. Selain ngerol, suara jalak suren kalimantan juga kencang, meski monoton. Justru karena tipe suara seperti inilah, maka burung tersebut sering digunakan untuk menemani burung kicauan lainnya, dan sekaligus dijadikan sebagai burung master.
Perawatan jalak suren kalimantan
Suara aslinya banyak dicari untuk masteranSuara aslinya banyak dicari untuk masteran
Perawatan jalak suren kalimantan dimulai dengan pemberian buah seperti pepaya dan pisang, yang diselang-seling setiap 1-2 hari sekali. Buah-buahan harus selalu ada, mengingat tidak sedikit jalak suren kalimantan yang mau makan voer. Kalaupun kelak sudah ngevoer, pepaya dan pisang harus selalu disediakan setiap hari agar burung rajin berkicau.
Serangga yang bisa diberikan antara lain jangkrik, dengan porsi 3-5 ekor per hari, dan diberikan dalam dua tahap (pagi dan sore). Ulat hongkong cukup 1 ekor / hari, sedangkan cacing tanah 2 kali dalam seminggu.
Jalak suren kalimantan menyukai mandi. Jadi, jangan kaget jika air dalam wadah minum cepat sekali habis karena digunakannya untuk mandi. Karena itu, kebersihan air minum harus selalu dijaga. Setiap kali melihat air sudah kotor, segera ganti dengan air baru.
Penjemuran bisa dilakukan selama 1-1,5 jam, meski burung ini kuat dijemur berlama-lama. Tetapi porsi penjemuran yang berlebihan bisa berakibat tidak baik. Penjemuran idealnya dimulai sekitar pukul 07.000 hingga jam 09.00.
Menijinakkan jalak suren yang giras
Menjinakkan jalak suren kalimantan bisa dilakukan melakukan berbagai, antara lain :
1. Gantung di lokasi terbuka
Menggantung sangkar burung di lokasi terbuka dan jauh dari burung lainnya dapat mempercepat proses adaptasi burung dengan lingkungan sekitaranya. Lokasi terbuka bisa di halaman rumah atau lokasi lain di luar gantangan biasanya. yYang penting burung bisa melihat keadaan sekelilingnya, sehingga lebih cepat beradaptasi dengan suasana lingkungan di sekitar rumah.
1. Gantung di tempat ramai
Banyak yang menyarankan, agar cepat jinak, burung harus digantung di tempat ramai atau banyak aktivitas manusia. Tetapi, menurut saya, hal ini justru membuat burung makin stres dan tidak sempat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Cara ini bisa dilakukan jika sudah dilakukan prakondisi terlebih dulu, dengan menerapkan metode pertama. Jika sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar rumah, barulah metode kedua bisa diterapkan.
3. Memandikan burung
Memandikan burung dengan cara mandi basah (mandi hingga basah kuyup) juga bisa membuat jalak suren kalimantan lebih cepat dijinakkan. Anda bisa menyemprot tubuh burung hingga basah kuyup, tetapi bisa juga memandikan burung dalam posisi dipegang pemilik atau perawatnya. Cara yang disebut terakhir lebih efektif, dan sering dilakukan orangtua zaman dulu ketika memandikan perkutut yang masih liar. Beberapa lovebird mania juga kerap mempraktikkan cara mandi seperti itu.
Caranya, burung yang dipegang dicelupkan sebagian tubuhnya ke dalam wadah berisi air (bak mandi). Tangan kita yang satunya membasuhkan air ke kepala dan tubuh burung secara pelan-pelan dan lembut. Cara seperti ini memang memerlukan konsentrasi dan pengalaman. Bagi yang belum pernah memegang burung, pasti akan kaget saat burung berusaha mematuknya (bahkan ada yang sampai terlepas, wadoooh, he.. he.. he..).
4. Memanjakan burung melalui pakan
Setelah ketiga langkah di atas dijalankan, tahap berikutnya adalah memberikan pakan serangga (jangkrik, atau ulat hongkong, atau cacing tanah) langsung dari tangan kita, dan burung dalam posisi dipegang. Jika burung tak mau makan, ya jangan dipaksa. Biarkan beberapa saat lamanya, kemudian diulangi lagi sampai burung benar-benar mau mengambilnya langsung dari jari-jari Anda.
Sekilas terkesan manja, tetapi melalui cara itulah akan terbangun kedekatan antara pemilik dan burung. Kalau hal ini dilakukan rutin selama beberapa minggu, jalak suren kalimantan yang semula giras tentu akan berubah karakternya menjadi sedikit jinak. Jika Anda konsisten dalam melatihnya dan dilakukan dengan terus-menerus, burung pun bisa menjadi sangat jinak (jinak total).
Giras dan liar sudah menjadi karakter burung jalak suren kalimantan ini karena mereka kebanyakan didapatkan dari hasil tangkapan hutan.Jalak suren kalimantan lebih giras daripada jalak suren jawa, karena sebagian besar merupakan butung hasil tangkapan hutan.
Apabila sudah jinak, burung akan lebih rajin berbunyi, lebih mudah dirawat, lebih tahan terhadap stres, dan tidak takut lagi melihat manusia yang lalu-lalang di sekitarnya. Selain itu, Anda pun bisa memaster jalak suren kalimantan dengan berbagai isian sebagaimana jalak suren jawa. Namun, dengan catatan, burung dipelihara sejak anakan, atau minimal masih muda..
Post A Comment:
0 comments: