Kesempatan kali ini saya ingin mencoba untuk menyampaikan beberapa pedoman yang biasa dilakukan untuk memelihara merpati, karena banyak yang masuk di Inbox fanspage Merpati Balap Indonesia yang menanyakan sesuatu yang sebenarnya sudah saya tulis.

Mungkin karena kebanyakan dari mereka bingung di mana harus memulai dan cara apa yang harus digunakan. Pada kali ini saya akan mencoba untuk mengurutkan secara sistematis perawatan dan pelatihan merpati dari mulai piyik sampai dewasa.


Perawatan Merpati Lengkap

1. Merpati saat piyik
Merpati akan mulai menetas saat telur sudah dierami selama 18 sampai 20 hari. Jika di hari ke 22 telur tidak menetas maka burung akan meninggalkan telurnya tersebut dan mulai giring kembali. Piyik merpati akan mulai belajar terbang ketika usianya sekitar 1 bulan. Saat merpati usia 4-7 hari biasanya dipasang ring. Pemasangan ring disesuaikan dengan ukuran kaki model ring yang akan dipasang. Baca : memasang ring merpati

Piyik merpati tidak usah diberi makan karena akan diloloh oleh induknya. Tetapi ada beberapa pemain merpati yang melolohkan piyik dengan tangan. Alasannya macam-macam ada yang biar jinak, ada juga yang meningkatkan jumlah produksi. Biasanya mulai diloloh tangan saat usia 7-10 hari. Solusinya memakai terapi Vita Piyek
Saat piyik lar 7 – lar 5 dilakukan pencabutan bulu ekor, tujuannya adalah saat merpati dilatih maka ekor sudah rapih dan juga enak dilihat. Baca : mencabut bulu ekor merpati
Saat merpati masih piyik biasanya banyak yang bertanya bagaimana membedakan jantan dan betina merpati yang masih piyik. Untuk menjawab ini tidak ada jawaban pasti, karena tidak ada ‘standar’ bentuk atau ciri-ciri yang pasti, semuanya relatif. Tetapi biasanya merpati jantan dan betina akan terlihat dari ukurannya. Merpati jantan akan lebih besar dari merpati betina. Untuk hasil yang optimal bisa dilihat saat umur 3 minggu (relatif).
2. Merpati Remaja
Saat merpati remaja usia sekitar 2 bulanan merpati dibiarkan di umbar. Ada yang di umbar lepas, ada yang di umbar di kandang umbaran ada juga yang di umbar dalam kurun waktu tertentu (seminggu sekali misal). Tentu ini pilihan masing-masing, tidak ada yang salah silahkan mau pilih yang mana.
Merpati – Merpati remaja biasanya diumbar bersama merpati betina agar merpati tidak di ganggu pejantan dan agar cepat brancah (dewasa/mau kawin). Porsi makan untuk merpati piyik ini harus ditambah agar pertumbuhannya maksimal. Jangan lupa terapi pakai Vita Piyek
Setelah merpati remaja jantan bisa bekur (belajar bekur) biasanya dipisahkan dan diberi tempat tinggal (kandang). Atau istilahnya di box, maksudnya merpati dimasukkan kedalam gupon agar cepat dewasa dan bisa dijodohkan. Ada juga yang membiarkan merpati sampai jodoh sendiri.
3. Merpati Muda
Pada tahap merpati muda adalah tahap untuk melatih merpati agar bisa menjadi player yang di inginkan. Melatih merpati muda dilakukan secara bertahap, dari jarak pendek terlebih dahulu. Mau itu merpati tinggi, kolong, tomprang, dan merpati balap. Sabar jangan menaikkan jarak jika merpati masih belum siap fisiknya. Baca : melatih merpati balap
merawat-merpati

Saat pelatihan ini merpati biasanya diberikan perawatan ekstra, yaitu pemberian jamu. Jamu merpati macam-macam. Sebagian besar jamu merpati player dibagi menjadi 2 golongan. Ada jamu giring/lomba (meningkatkan stamina dan birahi) bisa pakai Moncer 1, ada jamu istirahat (memulihkan stamina/meningkatkan daya tahan tubuh) bisa pakai Chang Vit. Baca : pola pemberian jamu.
Komposisi jamunya apa saja ? Setiap orang beda-beda, tetapi untuk dasar bisa membaca : cara membuat jamu merpati
Ada kesalahan yang sangat fatal dikalangan pemula, yaitu merpati yang giring dibiarkan giring terus menerus tanpa istirahat (bertelur). Alhasil merpati bisa rusak, giringnya jelek, dan kemampuan terbangnya menurun.  Harusnya atur siklus giring dan bertelur pada merpati. Baca : siklus giring dan bertelur.
4. Merpati Dewasa
Merpati yang sudah rampas biasanya dikatakan sebagai merpati yang sudah dewasa dan tidak disebut piyik lagi (untuk mempermudah). Bingung dengan istilah diatas ? Baca : istilah merpati.
Saat sudah melewati masa dewasa (rampas) lar merpati akan kembali berganti. Saat berganti tersebut ada kalanya merpati mabung (pergantian bulu), pada saat kondisi ini merpati harus di istirahatkan karena kondisi tubuh lebih lemah. Baca : merpati mabung
Nah saya rasa itu cukup yah untuk ‘modal’ pengetahuan kita soal memelihara merpati, selebihnya bisa di cari di blog ini, entah itu penyakit atau yang lainnya. Jangan sungkan-sungkan bertanya dan jangan kebangetan nanyanya hehe.

Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: