Burung perkutut tentu semua orang mengenalnya, hewan udara yang sangat jinak dan dapat kembali ke kandangnya walaupun di lepas bebas.



Perkutut merupakan hewan udara yang memakan biji – bijian dan serangga kecil, dan dapat hidup serta mencari makan sendiri tanpa bantuan manusia. Memiliki bentuk tubuh 21 cm, ekor yang panjang 5cm serta memiliki warna bergaris – garis.


Cara hidup jenis burung perkutut selalu berpasangan, namun bila dalam kelompok kecil mereka juga selalu bersama – sama dalam mencari makan, sarang. Perkembangbiakan burung ini juga sangat unik yaitu pada bulan januari hingga september.


Nama Lain Dari Burung Perkutut Di Negara Asing

Tak hanya di indonesia saja yang menyebut perkutut dengan nama lain tekukur, bangsa asing juga memiliki sebutan seperti layaknya malaysia menyebut perkutut sebagai ketitir dan singapura merbok, thailand chewa.


Ciri – Ciri Burung Perkutut 

  • Pemakan biji bijian dan serangga
  • Berpasangan
  • Burung perkutut jantan suara lebih nyaring, dari pada betina yang suaranya kecil
  • Burung ini memiliki kelebihan pada hidungnya yang dapat menutup tanpa kemasukan air saat minum di sungai.


Jenis Burung Perkutut Lokal Dan Interlokal

1. Perkutut Jawa (Geopelia Striata)

Perkutut jawa merupakan perkutut yang sangat beredar di pasar burung indonesia dan mudah dicari. Ada dua jenis dalam perkutut jawa yang pertama adalah perkutut biasa dan perkutut bangkok. Perkutut ini berasal dari tanah jawa, bali dan sumatera. Ciri utama dari perkutut jawa adalah warna coklat garis – garis




 2. Perkutut Sumba (Geopelia Striata Mangeus)

Merupakan perkutut dari tanah air sumba habitatnya adalah lombok, sumbawa dan timor, ciri utamanya adalah matanya bewarna kuning.




3.  Perkutut Tanimbar (Geopelia Striata Audacis)

Perkutut yang berada pada habitat tanimbar atau maluku tenggara barat, memiliki ciri yang hampir sama pada perkutut jawa.



4. Perkutut Papua (Geopelia Striata Papua)
Merupakan perkutut yang berasal dari papua dan papua new zeland, meski beda negara akan tetapi sangat mirip, ciri utamanya adalah memiliki mata hitam dan bewarna coklat serta putih di lehernya, harganya pun ikut bersaing sangat mahal karena belum di hitung ongkos transport.



5 Perkutut Madura

Menurut pemiliknya perkutut madura juga memiliki khas sendiri yaitu pada suaranya, seperti patah-patah selayaknya logat orang madura.


6.  Perkutut Australia Utara (Geopelia Striata Placida)

Perkutut australia utara merupakan perkutut yang memiliki keunikan sendiri yaitu kacamata merah dan bewarna biru kehitaman.

Perkutut Australia - jenis burung perkutut
Perkutut Australia Utara  - jenis burung perkutut
7. Perkutut Australia Barat (Geopelia Striata Tranquila)

Hampir mirip pada perkutut australia utara untuk warna bulunya, namun perbedaannya adalah pada kacamata, perkutut australia barat memiliki kacamata warna biru sedangkan australia utara memiliki kacamata merah.



8. Perkutut Hawaii
Di Hawaii ternyata banyak terdapat burung perkutut yang hidup bebas berkeliaran di hutan dan bahkan di kota-kota dekat dengan penduduk, seperti burung gereja saja yang ada di kota-kota di Indonesia. Perkutut Hawaii ini disebut sebagai Zebra Dove dan aslinya berasal dari tanah Jawa juga yang dibawa oleh orang-orang Jawa yang pergi ke Hawaii. 




9. Perkutut Bangkok

Dikenal di masyarakat kita kalau perkutut Bangkok bersuara besar dan ngebass. Sementara perkutut yang biasa ditangkap dari hutan disebut perkutut lokal bersuara kecil. Hal ini hanya salah kaprah saja, salah tetapi dianggap benar, karena perkutut Bangkok pun asalnya juga dari tanah Jawa yang sudah dikembangbiakkan dan diambil keturunannya yang bersuara besar dan banyak yang di ekspor ke Indonesia lagi. Dan saat ini hampir seluruh penghuni kandang ternak di Indonesia adalah keturunan dari perkutut yang didatangkan dari Bangkok. Trend terakhir 2008-2009 kembali perkutut dari Bangkok dan Thailand Selatan yang bersuara besar dan berujung panjang banyak didatangkan ke Indonesia sebagai indukan. Kerabat Dekat PerkututKerabat terdekat perkutut ada dua jenis yaitu bangsa Geopelia Humeralis atau perkutut raksasa karena memang ukuran badannya sangat besar hampir dua kali lipat dibanding ukuran badan perkutut biasa. Berasal dari Australia bagian Utara. Dikenal juga sebagai Barred Ground Dove dikalangan internasional.Kerabat berikutnya banyak dipelihara di Indonesia yaitu Geopelia Cuneata atau lebih dikenal dengan nama Diamond Dove. Ukuran tubuhnya hanya setengah dari ukuran tubuh perkutut biasa. Dan di Indonesia banyak dipakai sebagai induk asuh untuk meloloh piyik perkutut untuk mempercepat proses produksi piyik perkutut.



Semua jenis perkutut di atas umumnya disebut sebagai perkutut lokal, sedangkan yang dimaksud perkutut Bangkok (Thailand)  adalah perkutut belang (G.S. Striata) yang juga berasal dari Indonesia tepatnya di Pulau Jawa. Dan sudah mulai diternakkan di Thailand sejak  50 tahun yang lalu. Secara fisik perkutut lokal dan bangkok hampir sama. Secara fisik hanya dapat dibedakan oleh orang yang sudah biasa melihatnya, yaitu dengan melihat matanya di mana mata perkutut lokal mempunyai lingkaran mata warna putih lebih besar daripada mata perkutut bangkok. 

Cara yang paling mudah adalah dengan mendengarkan suaranya. Perkutut lokal mempunyai suara yang ringan dan datar serta tempo iramanya cepat, sedangkan suara perkutut bangkok lebih besar (nge-bass). 



Perkutut lokal terutama yang merupakan tangkapan dari alam, makin hari makin berkurang peminatnya selain oleh karena mutu suaranya yang kurang baik juga disebabkan bakalan (anak/remaja) perkutut lokal untuk menjadi rajin manggung memerlukan waktu antara 2 hingga 4 tahun, sedangkan perkutut bangkok usia 7 bulan sudah bocor jika perawatan, makanan dan keturunannya cukup baik.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: